Selasa, 25 Mei 2010

Apakah Fobia itu...????

Setiap orang tentunya pernah mempunyai rasa takut, biasanya berhubungan dengan suatu malapetaka atau bahaya yang mengancam dan menimbulkan rasa emosi yang tidak nyaman, cemas, kuatir, pucat, berkeringat, rambut-rambut menjadi berdiri, pupil yang membelalak, jantung berdebar, tekanan darah meninggi, aliran darah meningkat kedalam otot, pernapasan memburu, frekuensi dari buang air seni dan air besar meningkat, semuanya disebabkan sekresi adrenalin yang meningkat didalam darah. Keadaan takut ini apabila melampaui ketahanan seseorang dapat menimbulkan rasa akan pingsan dan dapat pingsan dimana saja.

Rasa takut itu merupakan sinyal alami yang dicetuskan apabila ada bahaya bagi makhluk hidup dan keturunannya, sehingga dapat dengan cepat mengadakan suatu aksi untuk menghindar. Rasa takut juga dapat memberikan motivasi untuk belajar dan melaksanakan suatu tugas sosial. Namun, rasa takut yang berlebihan dapat menghalangi pelaksanaan tugas secara baik.

Dengan adanya rasa takut yang berbeda-beda tiap orang, baik jenis maupun kualitasnya seringkali kita mendengar seseorang mengatakan istilah ’fobia’ bagi seseorang yang mempunyai ketakutan yang khas. Misalnya ia fobia ketinggian, ia fobia darah, dll. Sebenarnya apa itu fobia? Apa yang menyebabkan seseorang mempunyai fobia tertentu? Bagaimana cara mengatasinya? Karena kadang kala fobia tersebut sangat mengganggu kehidupan sehari-hari.

Fobia berasal dari istilah Yunani ’phobos’ yang berarti lari (fight), takut dan panik (panic-fear), takut hebat (terror). Istilah ini memang dipakai sejak zaman hippocrates.

Celcus menggunakan dalam kata majemuk hidro-fobia yang sama dengan rabies.
Jaspers (1923): rasa takut yang sangat dan tidak dapat diatasi terhadap suatu keadaan dan tugas yang biasa.

Ross (1937): rasa takut yang khas yang disadari oleh penderita sebagai suatu hal yang tidak masuk akal, tetapi tidak dapat mengatasinya.

Errera (1962): rasa takut yang selalu ada terhadap suatu benda atau pendapat yang dalam keadaan biasa tidak menimbulkan rasa takut.

Dalam begitu banyak pendapat tentang fobia, dapat disimpulkan bahwa fobia adalah suatu bentuk rasa takut yang :

1. Tidak sesuai dengan keadaan lingkungan.
2. Tidak dapat diterangkan atau dihilangkan dengan penjelasan.
3. Tidak dapat diatasi denga kemauan.
4. Menyebabkan orang mengelak daripadanya.

Rasa takut secara umum dapat timbul sebagai interaksi dari 3 faktor berikut ini:

1. Secara biologik ditentukan sejak lahir.
2. Bergantung pada proses maturasi.
3. Rasa takut yang berasl dari pembelajaran pengamalan seseorang dan sosial.

Secara spesifik, rasa takut dapat disebabkan antara lain:

* pengaruh filogenetik
* pengaruh keturunan
* kepribadian
* pengaruh budaya dan daerah
* pengaruh faal (fungsi) tubuh
* faktor biokimia
* trauma dan tekanan
* teladan orang lain
* dll

Suatu trauma yang mendadak sering disertai fobia dari benda yang ada hubungannya dengan peristiwa itu. Trauma dapat berupa psikologi atau fisik. Fobia juga mulai setelah adanya tekanan yang umum dalam kehidupan. Sekali fobia telah terjangkit, maka dapat menjalar (generalize) ke pancaindera yang lain.

Jenis-jenis fobia antara lain:

* Acrophobia : tinggi
* Agora- : tempat terbuka dan luas
* Ailuro- : kucing
* Arachno- : laba-laba
* Antho- : bunga
* Anthropo- : orang
* Agua- : air
* Astra- : kilat
* Bronto- : guntur
* Kerauno- : guruh
* Claustro- : tempat tertutup
* Cyno- : anjing
* Demento- : gila
* Equino- : kuda
* Gyno- : wanita
* Haemato- : darah
* Herpeto- : cicak
* Mikro- : kuman
* Muro- : tikus
* Myso- : kotoran, kuman
* Numero- : angka
* Nycto- : gelap
* Ophidio- : ular
* Pyro- : api
* Siderodromo- : kereta api
* Thanato- : kematian
* Tricho- : rambut
* Xeno- : orang asing
* Zoo- : hewan

Penggolongan rasa takut dan fobia menurut L.Marks ( 1969) :

1. rasa takut yang biasa ( normal fears )
Kebanyakan anak mempunyai rasa takut yang jamak, seperti takut ditinggal orang tua, suara keras, orang asing, hewan dan keadaan yangtidak biasa. Pada orang dewasa terdapat rasa takut terhadap tempat tinggi, lift, tempat gelap. Laba-laba, menghadapi ujian yang sifatnya ringan dan cukup diatasi dengan penjelasan yang singkat.
2. Rasa takut yang tidak biasa ( abnormal fears / fobia )
I. Fobia terhadap rangsang dari luar antara lain :

* Agora fobia (phobic anxiety state ) merupakan jenis fobia tersering dan tersukar untuk diatasi dokter, dan sering membutuhkan perawatan rumah sakit apabila terlalu hebat rasa takutnya sehingga membuat penderita tidak dapat melakukan apapun. Fobia ini sering terjadi pada wanita, biasanya setelah pubertas ( 15-35 tahun ), biasanya ditandai dengan ketakutan untuk :
- pergi sendiri
- perjalanan
- ruang yang terbuka
- keramaian / tempat-tempat umum mis : pasar, banyak orang
Akibat fobia tersebut, penderita menjadi terpaku di rumah, sebagian menjadi ketakutan akan bayangan akan pingsan dan ditinggalkan diantara orang banyak, yang menjadi salah satu masalah penting bagi kebanyakan penderita ini adalah tidaktersedianya kemungkinan untuk bisa keluar dari satu lingkungan tertentu
* Fobia social adalah orang yang takut pada aktivitas social karena takut akan terjadinya rasa canggung dan cemas pada waktu makan, minum, berbicara di depan umum maupun dalam menghadapi jenis kelamin lain. Rasa takut ini berlainan dengan rasa takut pada orang banyak seperti agoraphobia dimana takut mengenai jumlah orang bukan perorangan yang memperhatikannya seperti fobia social. Fobia ini sering mengenai remaja, dimana frekuensinya sama antara wanita maupun pria. Fobia social biasanya disertai harga diri yang rendah dan takut untuk dikritik.
* Fobia hewan, fobia ini saling berbatas jelas dan jarang terdapat dalam rumah sakit jiwa. Penderita kebanyakan wanita dan terjadi sejak kecil.
* Fobia khusus adalah fobia yang terbatas pada situasi yang spesifik misalnya : tempat tinggi, petir, guntur dll. Fobia ini biasanya timbul pada masa kanak-kanak atau dewasa muda dan menetap sampai puluhan tahun bila tidak diobati.

II. fobia terhadap rangsangan dari dalam :

1. Fobia terhadap penyakit, merupakan rasa takut yang sangat terhadap penyakit khusus mis : kanker, sakit jantung dll.
2. Fobia obsesif, merupakan rasa takut terhadap perasaan sendiri yang disadari oleh penderita namun tidak atas kehendaknya dimana ia tidak dapat mengatsinya lagi mis: khawatir menyakiti orang lain atau mengeluarkan kata-kata kotor dll

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi fobia yang ada, dimana intinya segala tindakan yang ada dilakukan untuk menghilangkan ketakutan, antara lain :

1. Psikoterapi baik secara perorangan maupun berkelompok. Tujuan dari terapi ini memberikan bantuan dan dukungan agar ia dapat menghilangkan rasa cemas dan takutnya.
2. Psikoanalisa agar penderita dapat menggali penyebabnya sehingga dapat menghilangkan fobia tersebut, akan tetapi hal ini membutuhkan waktu yang amat panjang.
3. Desensitisasi. Prinsip dari terapi ini adalah dengan mendekatkan benda atau keadaan yang menakutkan pada penderita mulai dari yang ringan hingga yang paling menakutkan sehingga penderita lambat laun akan hilang rasa takutnya.
4. Pembanjiran. Prinsip dari terapi ini sama dengan desensitisasi, hanya dimulai dari yang paling menakutkan hingga yang paling ringan sehingga diharapkan rasa takut itu akan hilang dengan sendirinya seiring dengan keyakinan penderita.
5. Terapi kimiawi dengan memberikan obat anti cemas atau penenang ringan tetapi harus sesuai dengan indikasi dokter.
6. Terapi relaksasi dan hipnosa.
7. Terapi kebatinan
8. Terapi bedah sarah

Namun, tidak ada obat yang paling ampuh untuk mengatasi fobia selain keyakinan penderita bahwa ia dapat mengatasinya dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari hal itu.

Sumber pustaka :
W.M.Roan.1979.ilmu kedokteran jiwa psikiatri
Departemen kesehatan R.I.1993.PPDGJ III

Tidak ada komentar:

Posting Komentar